Populasi Penggerek Batang Padi biasanya meningkat menjelang berakhirnya musim hujan.
Penyebab Penggerek Batang padi (PBP) yaitu :
- PBP Kuning (Scirpophaga incertulas)
- PBP Putih (S. Innotata)
- PBP Bergaris (Chilo supressalis)
- PBP Merah Jambu (Sesamia inferens)
Ke-empat PBP ini mempunyai cara hidup dan gejala kerusakan yang ditimbulkan hampir sama persis. Liang-liang gerek yang dibuat larva (ulat) dapat memutuskan perjalanan air dan unsur hara dari akar sehingga dapat melemahkan tanaman padi.
Kerusakan yang timbul tergantung pada fase Vegetatif (Pembentukan batang, daun, dan anakan), maka daun tengah atau pucuk tanaman mati karena titik tumbuhnya dimakan.
Pucuk yang mati akan berwarna coklat dan mudah dicabut. Gejala ini biasa disebut SUNDEP.
Pasa fase Generatif (Pembentukan Malai), maka malai akan mati karena pangkalnya dikerat oleh larva. Malai yang mati akan tetap tegak, berwarna abu-abu putih dan bulir-bulirnya hampa. Malai ini mudah dicabut dan pada pangkalnya terdapat bekas gigitan larva. Gejala ini biasa disebut BELUK.
Cara Mengatasi Penggerek Batang Padi (PBP) :
- Tanam jenis padi yang cepat dewasa
- Tanam secara serempak, selisih waktu tanam jangan melewati 3 - 4 minggu
- Buang tunggul-tunggul jerami segera setelah panen dengan cara membenamkan waktu pengolahan tanah atau memotong tunggul tersebut persis di permukaan tanah
- Hindari kelebihan pemakaian pupuk N (Urea dan ZA)
- Buang bibit padi yang mengandung telur Penggerek Batang Padi (PBP) sebelum penanaman
- Saat pembibitan, semprotkan Natural BVR sebagai pencegahan pada umur 7 - 10 hari
- Semprotkan BVR atau PESTONA pada umur 10 - 15 hari setelah tanam dan setiap 1 - 2 minggu sekali di selang seling
- Saat penyemprotan BVR atau PESTONA bisa dibarengkan dengan POC NASA dan HORMONIK
Jual Pestisida Biologi Nasa untuk mengatasi Penggerek Batang Padi (PBP)
0857-5692-2292 atau 0821-3875-752
0 Response to " Cara Mengatasi Penggerek Batang Padi "
Posting Komentar