JUAL PUPUK NASA

Teknis Budidaya KAKAO Teknologi NASA

Semangat Pagi Petani Nasa Nusantara...
Pada kesempatan yang luar biasa ini Suhartini Nasa akan menyampaikan informasi tentang Budidaya Kakao dengan menggunakan Pupuk Organik NASA untuk meningkatkan Kualitas & Kuantitas hasil panen serta tetap menjaga Kelestarian Lingkungan (Aspek K-3)


Panduan Lengkap Budidaya Kakao Dengan Teknologi Organik NASA
1. PERSIAPAN LAHAN
  • Bersihkan alang-alang dan gulma lainnya.
  • Gunakan tanaman penutup tanah (cover crop) terutama jenis polongan seperti Peuraria Javanica. Centrosema Pubescens, Caloponogium mucuniodes & C.caeraleum untuk mencegah pertumbuhan gulma terutama jenis rerumputan.
  • Gunakan juga tanaman pelindung seperti Lamtoro, Gleresidae dan Albazia, tanaman ini setahun sebelum penanaman kakao dan pada tahun ketiga jumlah dikurangi hingga tinggal 1 pohon pelindung untuk 3 pohon kakao (1 : 3)
2. PEMBIBITAN
  • Biji kakao untuk benih diambil dari buah bagian tengah yang masak dan sehat  dari tanaman yang telah cukup umur.
  • Sebelum dikecambahkan, benih harus dibersihkan terlebih dahulu daging buahnya dengan abu gosok.
  • Karena biji kakao tidak punya istirahat (dormancy). maka haru segera dikecambahkan.
  • Pengecambahan dengan karung goni dalam ruangan, dilakukan penyiraman 3 kali sehari.
  • Siapkan polibag ukuran 30 x 20 cm (tebal 0,8 cm) dan tempat pembibitan.
  • Campurkan tanah dengan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1, masukkan dalam polybag.
  • Sebelum kecambah kakao dimasukkan, tambahkan 1 gram pupuk TSP/SP-36 ke dalam tiap-tiap polibag.
  • Benih dapat digunakan untuk bibit jika 2 - 3 hari berkecambah lbih 50%.
  • Jara antara polibag 20 x 20 cm lebar barisan 100cm.
  • Tinggi naungan buatan disesuaikan dengan kebutuhan sehingga sinar matahari masuk tidak terlalu banyak.
  • Penyiraman bibit dilakukan 1 - 2 kali sehari.
  • Penyiangan gulma melihat keadaan areal pembibitan.
  • Pemupukan dengan N P K (2 : 1 : 2), dosis sesuai umur bibit yaitu:
    • Umur 1 bulan: 1 gram/bibit
    • Umur 2 bulan: 2 gr / nbibt
    • Umur 3 bulan 3 gr / bibit
    • Umur 4 bulan 4 gr/bibit
    • Pemupukan dengan cara ditugal.
  • Siramkan POC NASA dengan dosis 0,5 - 1 tutup/pohon diencerkan dengan air secukupnya atau semprotkan dengan dosis 4 tutup / tangki setiap 2 - 4  minggu sekali.
  • Penjarangan atap naungan mulai umur 3 bulan hilangkan 50% sampai umur 4 bulan.
  • Amati hama & penyakit pada pembibitan, antara lain: rayap, kepik daun, ulat jengkal, ulat punggung putih, dan ulat api. Jika terserang hama tersebut semprot dengan PESTONA dosis 6 - 8 tutup per-tangki atau Natural BVR dosis 30 gram per-tangki. Jika ada serangan penyakit jamur Phytophora dan Cortisium, maka sebarkan Natural GLIO yang sudah dicampur dengan pupuk kandang selama + seminggu pada masing-masing pohon.
3. PENANAMAN
a. Pengajiran
  • Ajir dibuat dari bambu tinggi 80 - 100cm,
  • Pasang ajir induk sebagai patokan dalam pengajiran selanjutnya.
  • Untuk meluruskan ajir, gunakan tali sehingga diperoleh jarak tanam yang sama.
b. Lubang Tanam
  • Ukuran lubang tanam 60 x 60 x 60 cm pada akhir musim hujan.
  • Berikan pupuk kandang yang dicampur dengan tanah dengan perbandingan 1 : 1 ditambah pupuk TSP 1 - 5 gram per-lubang.
c. Tanam Bibit
  • Pada saat bibit kakao ditanam, pohon naungan harus sudah tumbuh baik dan naungan sementara sudah berumur 1 tahun.
  • Penanaman kakao dengan system tumpang sari tidak perlu naungan, misalnya tumpangsari dengan pohon kelapa.
  • Bibit dipindahkan sesuai jenisnya, untuk Kakao Mulia ditanam setelah bibit berumur 6 bulan, Kakao Lindak umur 4 - 5 bulan.
  • Penanaman saat hujan sudah cukup dan persiapan naungan harus sempurna. Saat pemindahan sebaiknya bibit kakao tidak tengan membentuk daun muda (flush).
4. PEMELIHARAAN TANAMAN
Penyiraman dilakukan 2 kali sehari (pagi dan sore) srbanyak 1 - 2 liter per-pohon.
Dibuat lubang pupuk disekitar tanaman dengan cara dikoak. Pupuk dimasukkan dalam lubang pupuk kemudian ditutup kembali.
Dosis pupuk lihat dalam tabel di bawah ini:

TABEL PEMUPUKAN TANAMAN KAKAO atau COKLAT

CATATAN: 
Akan lebih baik pemberian diselingi atau ditambahi dengan SUPERNASA 1 - 2 kali dalam setahun dengan dosis 1 botol (250 gram) untuk +200 tanaman. 1 botol SUPERNASA diencerkan dalam 2 liter air (2000ml) dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk tadi untuk penyiraman setiap pohon.

TAMBAHAN
Untuk tanaman yang sudah produksi atau berbuah, gunakan POWER NUTRITION untuk meningkatkan pembuahan. Pupuk POWER NUTRITION adalah pupuk yang diformulasikan khusus untuk merangsang pertumbuhan bunga dan meningkatkan pembuahan agar lebih optimal, baik secara kualitas maupun kuantitasnya.
Cara pemakaian POWER NUTRITION: 3 sdm dilaurkan dalam 5 - 10 liter air dicampurkan 1/2 tutup AERO 810 untuk membantu peresapan nutrisi pada akar, selanjutnya siramkan disekeliling perakaran tanaman. Lalukan pemupukan ini setiap 3 bulan sekali untuk hasil optimal.

5. PEMANGKASAN
Pemangkasan ditujukan pada pembentukan cabang yang seimbang dan peertumbuhan vegetatif yang baik. Pohon pelindung juga dilakukan pemabgkasan agar percabangan dan daunnya tumbuh tinggi dan baik. Pemangkasan ada beberapa macam, yaitu:
  • Pangkas Bentuk, dilakukan umur 1 tahun setelah muncul cabang primer (jorquet) atau sampai umur 2 tahun dengan meninggalkan 3 cabang primer yang baik dan letaknya simentris.
  • Pangkas Pemeliharaan, bertujuan mengurangi pertumbuhan vegetatif yang berlebihan dengan cara menghilangkan tunas air (wiwilan) pada batang pokok atau cabangnya.
  • Pangkas Produksi, bertujuan agar sinar dapat masuk tetapi tidak secara langsung sehingga bunga dapat terbentuk. Pangkas ini tergantung keadaan dan musim, sehingga ada pangkas berat dan pangkas ringan pada musim kemarau.
  • Pangkas Restorasi, memotong bagian tanaman yang rusak dan memelihara tunas air atau dapat dilakukan dengan side budding.
6. PANEN
Saat petik persiapkan rorak-rorak dan koordinasi pemetikan. Pemetikan dilakukan teerhadap buah yang masak tetapi jangan terlalu masak. Potong tangkai buah dengan menyusakan 1/3 bagian tangkai buah. Pemetikan sampai pangkal buah akan merusak bantalan bunga sehingga pembentukan bunga terganggu dan jika hal ini dilakukan teru menerus, maka produksi buah akan menurun.
Buah yang ddipetik dimasukkan dalam karung dan dikumpulkan dekat rorak. Pemetikan dilakukan pada pagi hari dan pemecahan siang hari. 
Pemecahan buah dengan memikul pada batu hingga pecah. Kemudian biji dikeluarkan dan dimasukkan dalam karung, sedang kulit dimasukkan dalam rora yang tersedia.

7. PENGOLAHAN HASIL
  • Fermentasi, tahap awal pengolahan biji kakao. Bertujuan mempermudah menghilangkan pulp, menghilangkan daya tumbuh biji, merubah warna biji dan mendapatkan aroma dan cita rasa yang enak.
  • Pengeringan, Biji kakao yang telah difermentasi dikeringakan agar tidak terserang jamur dengan snar matahari langsung (7 - 9 hari) atau kompor pemanas suhu 60 - 70 derajat celsius (60 - 100 jam). Kadar air yang baik kurang dari 6%.
  • Sortasi, untuk mendapatkan ukuran tertentu dari biji kakao sesuai permintaan. Syarat mutu biji kakao adalah tidak terfermentasi maksimal 3%, kadar air maksimal 7%, serangan hama penyakit maksimal 3%, dan bebas kotoran.
Demikianlah Panduan Lengkap Budidaya Tanaman Kakao atau Coklat dengan menggunakan Teknologi Modern Organik NASA, semoga bermanfaat untk semua petani nusantara dalam memaksimalkan hasil panen.....

Dapatkan Pupuk Organik NASA hanya melalui Distributor Resmi NASA:
Pin BBM: 52DD23e6
Wa: +852-97902712
Telp/Sms: 0855-7488-3980
Line: hartini_nasa2512
Email: arini2512@gmail.com


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to " Teknis Budidaya KAKAO Teknologi NASA "

Posting Komentar