DISTRIBUTOR RESMI NASA N-388431
PIN BBM: 52DD23E6 - WA: +852-97902712 - TELP/SMS: 0855-7488-3980
Semangat pagi petani nusantara...
Semoga selalu dalam lindungan Tuhan Yang Kuasa, dan di berikan rahmat serta rejeki yang melimpah,,, aamiin,,,
Pada kesempatan ini kita akan membahas bagaimana cara menanam lada atau merica dengan benar serta pemupukan dengan menggunakan Pupuk Organik NASA untuk meningkatkan hasil panen yang maksimal.
Tanaman lada termasuk tanaman rempah yang banyak dikembangkan di Indonesia. PT Natural Nusantara berupaya membantu meningkatkan produksi tersebut secara Kuantitas, Kualitas dengan tetap menjaga Kelestarian lingkungan (Aspek K-3)
SYARAT PERTUMBUHAN TANAMAN LADA
1. IKLIM
- Curah hujan 2.000 - 3.000 mm/thn.
- Cukup sinaran matahari (10 jam sehari).
- Suhu udara 20 C - 34 C.
- Kelembaban udara 50% - 100% lengas nisbi dan optimal antara 60% - 80% RH.
- Terlindung dari tiupan angin yang terlalu kencang.
- Subur dan kaya bahan organik.
- Tidak tergenang atau terlalu kering pH tanah 5,5 - 7,0
- Warna tanah merah sampai merah kuning seperti Podsolik, Lateritic, Latosol, dan Utisol
- Kandungan humus tanah sedalam 1 - 2,5 m
- Kelerengan / kemiringan lahan maksimal -+30 derajat.
- Ketinggian tempat 300 - 1.100 m dpl.
1. Pembibitan
- Terjamin kemurnian jenis bibitnya
- Berasal dari pohon induk yang sehat
- Bebas dari hama penyakit
- Berasal dari kebun induk produksi yang sudah berumur 10 bulan - 3 tahun (Kebutuhan bibit -+ 2.000 bibit tanaman per-hektar)
a. Cangkul 1 ~~ Pembalikan tanah sedalam 20 - 30 cm
b. Taburkan kapur pertanian dan diamkan 3 - 4 minggu
Dosis kapur pertanian (dolomit):
- Pasir dan Lempung Berpasir
- pH Tanah 3,5 ke 4,5 = 0,6 ton/ha
- pH Tanah 4,5 ke 5,5 = 0,6 ton/ha
- pH Tanah 6,5 = 0,9 ton/ha
- Lempung
- pH Tanah 3,5 ke 4,5 = 0,6 ton/ha
- pH Tanah 4,5 ke 5,5 = 1,7 ton/ha
- pH Tanah 6,5 = 0,9 ton/ha
- Lempung Berdebu
- pH Tanah 3,5 ke 4,5 = 0,6 ton/ha
- pH Tanah 4,5 ke 5,5 = 2,6 ton/ha
- pH Tanah 6,5 = 3,3 ton/ha
- Lempung Liat
- pH Tanah 3,5 ke 4,5 = 0,6 ton/ha
- pH Tanah 4,5 ke 5,5 = 3,4 ton/ha
- pH Tanah 6,5 = 4,2 ton/ha
3. Teknik Penanaman
- Sistem penanaman adalah monokultur (jarak tanam 2m x 2m). Tetapi juga bisa ditanam dengan tanaman lain.
- Lubang tanam dibuat limas ukuran atas 40cm x 35cm, bawah 40cm x 15cm dan kedalaman 50cm.
- Biarkan lubang tanam 10 - 15 hari barulah bibit ditanam.
- Waktu penanaman sebaiknya musim penghujan atau peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan, pukul 06;30 pagi atau 16;30 - 18;00 sore WIB.
- Cara penanaman: menghadap bagian yang ditumbuhi akar lekat kebawah, sedangkan bagian belakang (yang tidak ditumbuhi akar lekat) menghadap keatas.
- Taburkan pupuk kandang 0,75 - 100 gram/tanaman yang sudah dicampur Natural GLIO
- Tutup lubang tanaman dengan tanah galian bagian atas yang sudah dicampur pupuk dasar:
- NPK 20gram/tanaman
- Untuk tanah kurang subur ditambahkan 10 gram UREA, 7 gram SP 36 dan 5 gram KCL per-tanaman.
- Segera setelah ditutup, disiram SUPERNASA dengan dosis sbb:
- Alternatif 1: 0,5 sendok makan / 5 liter air per-tanaman.
- Alternatif 2 : 1 botol SUPERNASA diencerkan dalam 2 liter air (2,000ml) dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter diberi 20 ml larutan induk tadi untuk pengiraman setiap pohon.
- Pemberian SUPERNASA selanjutnya dapat diberikan 3 - 4 bulan sekali.
a. Pengikatan Sulur Panjat
Panjatkan pada tiang panjat menggunakan tali. Ikatkan dengan dipilin dan dilipat hingga mudah lepas bila sulur tumbuh besar dan akar lekatnya sudah melekat pada tiang panjat.
b. Penyiangan dan Pembumbunan
Penyiangan setiap 2 - 3 bulan sekali. Pembubunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan.
c. Perempelan
Perempelan atau pemangkasan dilakukan pada:
- Batang, dahan, ranting yang produktif, atau terserang hama & penyakitt.
- Pucuk/batang, karena tidak memiliki dahan yang produktif.
- Batang yang sudah tua agar meremajakan tanaman menjadi muda kembali.
- Penyemprotan POC NASA (4-5 tutup) atau POC NASA (3-4 tutup) + 1 tutup HORMONIK per-tangki setiap 3 - 4 minggu sekali.
- Pupuk makro diberikan sbb:
-
Umur (Bulan) Pupuk Makro (gram/pohon) Urea SP-36 KCl 3 bln - 4 bln 35 15 20 4 bln - 5 bln 35 20 25 5 bln - 6 bln 35 25 30 6 bln - 17 bln 35 30 35
Pada musim kemarau penyiraman sehari sekali di sore hari. Pada musim hujan tidak boleh tergenang air.
f. Pemberian Mulsa
Usia 3 - 5 bulan, beri mulsa alami berupa dedaunan tanaman tahunan ataupun alang-alang.
g. Penggunaan Tajar (Ajir)
Sebaiknya gunakan tajar mati dari bahan kayu. Pangkal tajar diruncingkan, bagian ujung dibuat cabang untuk menempatkan batang lada yang panjangnya telah melebihi tinggi tajar. Panjang tajar 2,5 - 3 meter.
HAMA & PENYAKIT TANAMAN LADA
1. HAMA
- Hama Penggerek Batang (Laphobaris Piperis)
- Ciri: Berwarna hitam, ukuran 3 - 5 mm. Serangga dewasa lebih suka menyerang bunga, pucuk daun dan cabang-cabang muda. Akibat lain bila Nimfanya (serangga muda) berupa ulat akan menggerek batang dan cabang tanaman.
- Pengendalian: Memotong cabang batang dan Penyemprotan menggunakan PESTONA
- Hama Bunga
- Ciri: serangga dewasa berwarna hitam, sayap seperti jala, terdappat tonjolan pada punggungnya, ukuran panjang tubuh 4,5 mm dan lebar 3 mm.
- Gejala: serangga dewasa/nimfanya menyerang bunga berakibat bunga rusak dan menimbulkan kegagalan pembuahan, siklus hidupnya sekitar 1 bulan.
- Pengendalian: Penyemprotan PESTONA. serta dapat juga dilakukan pemotongan pada tandan bunga.
- Hama Buah
- Ciri: Serangga berwarna hijau kecoklatan, nimfanya tidak bersayap, berwarna bening dan 4 kali ganti kulit. Serangga dewasa atau nimfanya menyerang buah sehingga isi buah kosong. Telurnya biasa diletakkan pada permukaan daun atau pada tandan buah. Siklus hidupnya sekitar 6 bulan.
- Pengendalian: musnahkan telur dipermukaan daun, cabang dan yang ada pada tadan buah. Gunakan PESTONA untuk memusnahkan hama tersebut.
- Penyakit Busuk Pangkal Batang (BPB)
- Penyebab: jamur Phytopthora Palmivora Var Piperis
- Gejala: awal serangan sulit diketahui. Bagian yang mulai terserang pada pangkal batang memperlihatkan garis-garis coklat kehitaman dibawah kulit batang. daun berubah warna menjadi layu (berwarna kuning).
- Pencegahan: penanaman jenis lada tahan penyakit BPB. Pemberian Natural GLIO sebelum dan sedudah tanam untuk mencegah penyakit ini.
- Penyakit kuning
- Penyebab: tidak terpenuhinya berbagai persyaratan agronomis serta serangan cacing halus (Nematoda) Radhophalus similis yang mungkin berasosiasi dengan nematoda lain seperti Heterodera SP, M incognita dan Retylenchus Similis.
- Gejala: menyerang akar tanaman lada, ditandai menguningnya daun lada, akar rambut mati, membusuk dan berwarna hitam. Cepat lambatnya gejala daun menguning tergantung berat ringannya infeksi dan kesuburan tanaman.
- Pengendalian: Pemberian pupuk kandang, pengapuran, pemupukan tepat dan seimbang, Pemberian Natural GLIO sebelum dan sedudah tanam.
Catatan: Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami belum mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan, tambahkan Perekat Perata AERO 810, dosis -+ 5ml (0,5 tutup) per-tangki. Penyemprotan herbisida (untuk gulma) agar lebih aktif dan efesien juga dapat dicampur Perekat Perata AERO 810 dengan dosis yang sama yaitu setengah tutup botol per-tangki.Panen
1. Ciri Dan Umur Panen
Panen pertama umur 3 tahun atau kurang. Ciri-ciri: tangkainya berubah agak kuning dan sudah ada buah yang masak (berwarna kuning atau merah)
2. Cara Panen
Pemetikan dari bagian bawah hingga buah bagian atas, dengan mematahkan persendian tangkai buah yang ada diketiak dahan.
3. Periode Panen
Periode panen sesuai iklim setempat, jenis lada yang ditanam dan intensitas pemeliharaan.
VIDEO KESAKSIAN
Kebun lada milik Bpk,Muji, Malang, Jawa Timur
Kerontokan bunga berkurang, sehingga buah menjadi lebat.
Pemesanan Pupuk Organik Nasa, Hub:
Distributor Resmi Nasa N-388431
Pin BBM: 52DD23E6
Wa: +852-97902712
Telp/Sms: 0855-7488-3980
0 Response to " Teknik Budidaya LADA Teknologi NASA "
Posting Komentar