JUAL PUPUK NASA

Cara Sukses Budidaya Mangga

PETUNJUK TEKNIS BUDIDAYA TANAMAN MANGGA DENGAN TEHNOLOGI ORGANIK NASA (SUHARTINI NASA - PIN BBM: 52DD23E6 / WA: +852-97902712)

     Produksi mangga pada saat ini belum mampu memenuhi permintaan pasar, khususnya pasaran luar negeri. Ketidakmampuan ini bukan hanya disebabkan produktivitas rendah tapi juga kualitasnya masih kurang. Kondisi ini disebabkan oleh penerapan teknologi budidaya yang belum optimal.
Memperhatikan hal tersebut PT.Natural Nusantara membantu meningkatkan produksi secara Kuantitas, Kualitas dan Kelestarian Lingkungan (Aspek K-3)

Produk NASA yang digunakan untuk menunjang keberhasilan budidaya tanaman mangga adalah:
  • SUPERNASA 250 gram Rp.55.000,-
  • POC NASA 500 cc Rp.40.000,-
  • HORMONIK Rp.35.000,-
  • PESTONA Rp.55.000,-
  • AERO Perekat Perata Pembasah Rp.40.000,-
Total harga per-paket: Rp.225.000,- (Harga tidak termasuk ongkos kirim), untuk luar Jawa minimal order 5 paket, bonus VCD Kompilasi Pertanian



PERSIAPAN LAHAN
     Lubang tanam dibuat 1 - 2 bulan sebelum tanam dengan ukuran 1 x 1 x 1 meter dan jarak tanam 6 x 8 meter. 2 minggu sebelum pelaksanaan tanam, tanah galian dimasukkann keembali ke lubang tanam, campur dengan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1. Akan lebih optimal siram SUPERNASA (0,5 sdm per -+ 5 liter air per-pohon)

PENANAMAN
     Penanaman diawal musim hujan. Sebelum bibit ditanam kantong plastik dilepas. Kedalaman tanaman -+ 15 - 220 cm diatas leher akar dan tanah di sekitar tanaman ditekan ke arah tanaman agar tidak roboh. Tanaman diberi naungan dengan posisi miring ke barat dan selanjutnya dikurangi sedikit demi sedikit.

PEMUPUKAN
  • Pupuk Kandang (PK) diberikan 1x pada awal musim hujan. Caranya dibenamkan disekitar pohon selebar tajuk tanaman atau menggali lubang pada sisi tanaman. Mangga umur 1 - 5 tahun diberi 30 kg PK, umur 6 - 15 tahun diberi 60 kg PK. Akan lebih optimal jika ditambahkan SUPERNASA atau jika pupuk kandang sulit didapat, makan SUPERNASA digunakan dengan dosis dsbb:
    • Alternatif 1: 0,5 sendok makan per-5 liter air per-tanaman.
    • Alternatif 2: 1 botol SUPERNASA encerkan dalam 2 liter air (2000 ml) dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 20 ml larutan induk tadi untuk menyiram per-pohon
  • Pemberian SUPERNASA selanjutnya dapat diberikan setiap 3 - 4 bulang sekali.
  • Penyemprotan POC NASA (4-5 tutup/tangki) atau lebih optimal 3-4 tutup POC NASA + 1 tutup HORMONIK per-tangki setiap 1 - 3 bulan sekali.
  • Pupuk NPK 2x setahun diawal November - Desember dan diakhir musim penghujan yaitu April - Mei dengan dosis sbb:
UMUR (THN)
PK (kg)
ZA (kg/pohon)
TSP (kg/pohon)
KCL (kg/pohon)
1 - 3
20 - 30
0,5 - 1
0,25 - 0,5
0,25 - 0,5
4 - 6
30 - 40
1 - 2
0,5 - 1
0,5 - 1
7 - 10
50 - 60
2 - 3
1 - 1,5
1 - 1,5
> 10
50 - 60
3 - 4
1,5 - 2
1,5 - 2

PEMANGKASAN
Pangkas Bentuk 3 Tahap:

  1. Tahap I : umur 1 tahun setelah tanam pada musim hujan dengan memotong batang setinggi 50 - 60 cm dari permukaan tanah dan pemotongan di atas bidang sambungan. Dari cabang yang tumbuh dipelihara 3 cabang yang arahnya menyebar.
  2. Tahap II: pemangkasan dilakukan pada ketiga cabang yang tumbuh tersebut berumur 2 tahun, caranya menyisakan 1 - 2 ruas/pupus. Tunas yang tumbuh pada masing-masing cabang dipelihara 3 tunas. Jika lebih, maka sebaiknya dibuang. Tahapan pemangkasan tersebut akan diperoleh pohon dengan rumus cabang 1-3-9
  3. Tahap III : umur 3 tahun, cara sama seperti tahap II, tetapi tunas yang tumbuh dipelihara semua untuk produksi.
Pangkas Produksi
     Pemangkasan ini untuk memelihara tanaman dengan memotong cabang mati/kering. Cabang yang tumbuh kedalam dan ke bawah serta cabang air yaitu cabang yang muda yang tidak akan menghasilkan buah. Pemangkasan produki dilaksanakan segera setelah panen.

PENDANGIRAN ~~ Dilakukan 2 kali dalam setahun pada awal dan akhir musim hujan, dengan membalik tanah (pembumbuan) di sekitar kaca tanaman agar patogen yang ada di dalam tanah mati.

MULCHING (MULSA) ~~ Pemberian mulsa di akhir musim hujan, menggunakan jerami/sisa-sisa bekas pangkasan/tanaman sela.

PENGENDALIAN GULMA ~~ pengendalian gulma minimal dilakukan 3 kali dalam setahun.

INDUKSI BUNGA MANGGA
     Untuk merangsang pembungaan digunakan Pupuk Organik Padat SUPERNASA dengan dosis 1 - 2 sendok per-pohon dicampur 10 liter airr disiramkan secara merata di bawah kanopi pohon setelah pupus kedua (Februari - Maret) dan disemprot POC NASA (3 - 4 tutup/tangki) + HORMONIK (1 tutup/tangki)

PENGELOLAAN BUNGA & BUAH MANGGA
     Pengelolaan bunga dan buah dilakukan 4 kali, pada saat bud break, bud elongation, mango size (kacang hijau) atau marble size (jagung). Pupuk yang digunakan adalah:
  • Monokalsium Phospat (MKP) diberikan sebelum muncul tunas baru atau bud break dan pada saat bud break atau bud elongation (dosis 2,5 gram per-liter)
  • POC NASA diberikan saat bud break, bud elongation, dengan dosis 3 - 4 tutup per-tangki.
  • POC NASA 3 - 4 tutup per-tangki + HORMONIK 1 tutup per-tangki diberikan saat mango size dan marble size.
HAMA & PENYAKIT PADA TANAMAN MANGGA SERTA CARA MENGATASINYA
~Tip Borer, Clumetia transversa
     Ulat ini menggerek pucuk yang masih  muda (flush) dan malai bunga dengan mengebor/menggerek tunas atau malai menuju ke bawah. Tunas daun atau malai bunga menjadi layu, kering akibatnya rusak dan transportasi unsur hara terhenti kemudian mati.
Pengendalian: cabang tunas terinfeksi dipotong lalu dibakar, pendangiran untuk mematikan pupa,
Penyemprotan dengan PESTONA.

~Thrips (Scirtothrips dorsalis)
     Hama ini sering disebut thrips bergaris merah karena pada segment perut yang pertama terdapat suatu garis merah. Hama ini selain menyerang daun muda juga bunga dengan menusuk dan menghisap cairan dari epidermis daun dan buah. 
Tempat tusukan bisa menjadi sumber penyakit. Daun seperti kelihatan terbakar, warna coklat dan mennelinting. Apabila bunga diketok-ketok dengan tangan dan dibawahnya ditaruh alas dengan kertas putih akan terlihat banyak thrips yang jatuh.
Pengendalian: tunas muda terserang dipotong lalu dibakar, tangkap dengan perangkap warna kuning, pemangkasan teratur, penyemprotan dengan BVR atau PESTONA.

~Ulat Phylotroctis sp.
    Warna sedikit coklat (beda dengan Clumetia sp. yang warnanya hijau) sering menggerek pangkal calon malai bunga. Telur Phyloctroctis sp. menetas dan dewasa menyerang tangkai buah muda (pentil). Buah muda gugur karena lapisan absisi pada tangkai buah bernanah kehitaman. Aktif pada malam hari.
Pengendalian dengan PESTONA.

~Seed Borer, Noorda albizonalis
     Hama ini menggerek buah pada bagian ujung atau tengah dan umumnya meninggalkan bekas kotoran dan sering menyebabkan buah pecah. Ulat ini langsng menggerek biji buah akhibatnya buah menjadi busuk dan jatuh. Berbeda denga Black Borer yang menggerek buah pada bagian pangkal buah, Lubang gerekan dapat sebagai sumber penyakit.
Pengendalian: pembungkusan buah, kumpulkan buah terserang lalu dibakar. 
Semprot dengan PESTONA

~Wereng mangga (Idiocersus sp.)
     Serangan terjadi saatt malai bunga stadia bud elongation. Nimfa dan wereng dewasa menyerang secara bersamaan dengan menghisap cairan pada bunga, Sehingga kering, penyerbukan dan pembentukan buah terganggu kemudian mati. Serangan parah terjadi jika didukung cuaca panas yang lembab. Hama ini dapat mengundang tumbuh dan berkembangnya penyakit embun jelaga (sooty mold) dengan dikeluarkan embun madu dari wereng yang dapat menyebabkan phytotoxic pada tunas, daun dan bunga. 
Pengendalian: pengasapan, penyemprotan BVR atau PESTONA sebelum bunga mekar atau pada sore hari.

~Lalat buah (Bractocera dorsalis)
     Buah yang terserang mula-mula tampak hitam, disekitar titik menjadi kuning, buah busuk serta terjadi perkembangan larva. Bersifat agravator yaitu memungkinkan serangan hama sekunder (Drosophilla sp.), jamur dan bakteri.
Pengendalian: pembungkusan buah, pemasangan perangkap lalat buah yaitu METILAT.

~Penyakit Antraknose (Colletotrichum sp.)
     Terjadi bintik-bintik hitam pada flush, daun, malai dan buah. Serangan menghebat jika terlalu lembab, banyak awan, hujan waktu masa berbunga dan waktu malam hari timbul embun yang banyak. Apabila bunganya terserang maka seluruh panenan akan gagal karena bunga menjadi rontok.
Pengendalian: pemangkasan, penanaman jangan terlalu rapat, bagian tanaman terserang dikumpulkan dan dibakar.

~Penyakit Recife, Diplodia recfensis
Penyakit ini disebut juga Blendok, vektor penyakit ini adalah kumbang Xyleborus affinis. Kumbang ini membuat terongan dibatang/cabang kemudian dan cendawan diplodia masuk ke dalam terowongan. Di luar tempat kumbang menggerek akan keluar blendok (getah). Penyakit mangga lainnya seperti embun jelaga (jamur Meliola mangiferae), kudis/scab (Elsinoe mangiferae), bercak karat merah (ganggang Cephaleuros sp.)

Catatan: Jika pengendalian hama dan penyakit dengan pestisida alami belum mengatasi, dapat digunakan pestisida kimia anjuran. Agar penyemprotan lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810 dengan dosis 0,5 tutup per-tangki. Penyemprotan herbisida (untuk gulma) agar lebih efektif dan efesien dapat di campur Perekat Perata AERO 810, dosis -+ 5 ml (1/2 tutup per-tangki).

PANEN dan PASCA PANEN
     Panen dilakukan pada umur -+ 97 hari setelah bunga mekar, buah berbedak, dan pada jam 09.00-16.00 WIB dengan menyisakan tangkai buah sekitar 0,5 - 1 cm. Kemudian dilakukan seleksi dan grading.

Demikianlah artikel tentang upaya meningkatkan panen mangga dengan Pupuk Organik NASA, semoga bermanfaat (^_^)



Subscribe to receive free email updates:

3 Responses to " Cara Sukses Budidaya Mangga "

  1. Artikelnya sangat menarik dan bermanfaat bagi yang sedang mencari info pertanian dan bertanam mangga. Potensi Indonesia sangat besar untuk mengembangkan agrobisnis jika dikelola dengan dukungan sistem dan ilmu pengetahuan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih sudah singgah di situs kami..
      Mari bersama mewujudkan Indonesia makmur berkeadilan dengan produk karya anak Bangsa..

      Hapus
    2. Terimakasih sudah singgah di situs kami..
      Mari bersama mewujudkan Indonesia makmur berkeadilan dengan produk karya anak Bangsa..

      Hapus