 |
Perbedaan jelas terlihat Kubis yang memakai pupuk NASA dan yang tidak pakai. |
PENDAHULUAN
Semangat pagi... Never Give Up...!!
Pada kesempatan ini, ijinkan saya berbagi sedikit pengetahuan tentang bagaimana budidaya kubis agar menguntungkan petani dan tetap menjaga kelestarian alam.
Sampai saat ini, tingkat produksi tanaman kubis baik secara kuantitas maupun
kualitas masih tergolong rendah. Hal ini disebabkan antara lain karena tanah
sudah miskin unsur hara, pemupukan yang tidak berimbang, organisme pengganggu
tanaman, cuaca dan iklim.
Untuk itu, PT. Natural Nusantara sebagai perusahaan yang peduli terhadap
permasalahan pertanian dan kelestarian lingkungan berupaya membantu petani
dalam peningkatan produksi secara kuantitas dan kualitas serta memelihara
kelestarian lingkungan (3 - K). Sehingga petani mampu bersaing di era pasar
bebas.
FASE PRA TANAM
1. Syarat tumbuh
- Tanaman dapat ditanam sepanjang tahun
- Tumbuh dan berproduksi dengan baik pada ketinggian 800 m d.pl. ke atas,
curah hujan hujan cukup dan temperatur udara 15' - 20' C.
- Jenis tanah yang dikehendaki gembur, bertekstur ringan atau sarang serta pH
6 - 6,5.
2. Pengelolaan
Tanah dan Air
- Bersihkan gulma dan sisa-sisa tanaman untuk menekan serangan penyakit
terbawa tanah seperti akar bengkak, busuk lunak, rebah semai, dll. dengan
cara dicabut dan dikumpulkan lalu dibakar atau bisa dijadikan kompos
- Jangan menanam tanaman kubis-kubisan secara terus menerus dan lakukan
pergiliran tanaman
- Gunakan pupuk organik (SUPER NASA), khususnya di musim kemarau untuk
meningkatkan efisiensi penggunaan air
3. Persiapan Lahan
- Lahan dicangkul dan dibajak sedalam 20-30 cm
- Berikan Dolomit atau CAPTAN kira-kira 2 ton/ha jika pH < 5,5 dengan cara
tanah dan kapur diaduk rata dan dibiarkan 2 minggu
- Siramkan pupuk SUPER NASA yang telah dicampur air secara merata di atas
bedengan dengan dosis ± 4 botol/1000 m² dengan cara :
- Setiap 1 gembor volume 10 lt diberi 2 sendok makan SUPERNASA untuk menyiram 5
- 10 meter bedengan.
- Jika tersedia pupuk kandang dapat diberikan kira-kira 0,25 - 0,5 kg per
lubang tanam
FASE PERSEMAIAN
- Media persemaian terdiri dari campuran tanah dan pupuk kandang (kompos)
halus dengan perbandingan 1:1 dan ditambah 100 gr (1 sachet)- - - Natural
GLIO untuk 25 kg pupuk kandang
- Benih direndam dalam air hangat + POC NASA dosis 2 cc/lt air selama 0,5 - 1
jam lalu diangin-anginkan
- Sebarkan benih secara merata dan teratur lalu ditutup daun pisang selama
3-4 hari
- Semprotkan POC NASA seminggu sekali dengan dosis 3 tutup/tangki
- Lakukan penyiraman setiap hari dengan gembor
- Persemaian dibuka setiap pagi sampai jam 10.00 dan sore mulai pukul 15.00
- Amati bibit kubis yang terserang penyakit tepung berbulu (Peronospora
parasitica) atau ulat daun pada daun pertama, dipetik dan dibuang daun yang
terserang
FASE TANAM
1. Jarak tanam
Jarak tanam jarang 70 x 50 cm atau jarak tanam rapat 60 x 50 cm
2. Bibit
Bibit yang telah berumur 3 - 4 minggu memiliki 4 - 5 daun siap ditanam
3. Cara tanam
- Buat lubang tanam dengan tugal sesuai jarak tanam
- Pilih bibit yang segar dan sehat
- Tanam bibit pada lubang tanam
- Bila bibit disemai pada bumbung daun pisang langsung ditanam bersama
bumbungnya
- Bila bibit disemai pada polybag plastik, keuarkan bibit dari polibag lalu
baru ditanam
- Bila disemai dalam bedengan ambil bibit beserta tanahnya sekitar 2-3 cm
dari batang sedalam 5 cm dengan solet (sistem putaran)
- Setelah ditanam, siram bibit dengan air sampai basah
- Kubis dapat ditumpangsarikan dengan tomat dengan cara tanam : 2 baris kubis
1 baris tomat. Tomat ditanam 3 atau 4 minggu sebelum kubis
FASE PRA PEMBENTUKAN
KROP (0 - 49 HARI )
- Penyiraman dilakukan tiap hari pada pagi atau sore hari
- Pemupukan susulan dilakukan pada umur 28 hari dengan dosis 20 botol POP
SUPERNASA/ha
- Penyemprotan POC NASA 3 - 4 tutup/tangki ditambah HORMONIK 1-2 tutup/tangki
dilakukan setiap 1 minggu sekali.
- Penyiangan (penggemburan dan pembubunan tanah) dilakukan pada umur 2 dan 4
minggu
- Perempelan cabang atau tunas-tunas samping dilakukan seawal mungkin supaya
pembentukan bunga optimal
- Hama yang menyerang pada fase ini antara lain Ulat tanah (Agrotis ipsilon
Hufn.), Ulat daun kubis (Plutella xylostella L.), Ulat krop kubis
(Crocidolomia binotalis Zell.), Ulat krop bergaris (Hellula undalis F.)
- Lakukan pengamatan tiap minggu sekali terhadap hama-hama tersebut mulai
kubis umur 13 hari. Populasi tertinggi terjadi pada awal musim kemarau
- Cara pengendalian; kumpulkan dan musnah secara mekanik, sanitasi
lingkungan.
- Tanaman muda yang mati karena penyakit rebah kecambah (Rhizoctonia solani
Kuhn.) dicabut, kemudian disulam dengan tanaman baru yang sehat, tambahkan
Natural GLIO pada lubang tanam.
FASE PEMBENTUKAN CROP
( 50 - 90 HARI )
- Penyiangan secara manual dengan tangan perlu dilakukan sampai kira-kira
satu minggu sebelum panen
- Lakukan pengamatan lebih intensif terhadap hama yang merusak berat pada
fase ini yaitu; Ulat Daun Kubis (P. xylostella) dan Ulat krop kubis (C.
binotalis), biasanya Pebruari Maret
- Serangan hama menjelang panen tidak perlu dikendalikan (secara kimia)
PANEN DAN PASCA PANEN
- Kubis dipanen setelah berumur 81- 105 hari
- Ciri-ciri kubis siap panen bila tepi daun krop terluar pada bagian atas
krop sudah melengkung ke luar dan berwarna agak ungu, krop bagian dalam sudah
padat.
- Pada saat panen diikursertakan dua helai daun hijau untuk melindungi krop
- Jangan sampai terjadi memar atau luka
- Amati penyakit Busuk Lunak (Erwinia carotovora) dan Busuk Hitam
(Xanthomonas camprestris)
- Daun-daun kubis yang terinfeksi harus dibuang.
|
0 Response to " Cara Sukses Budidaya Kubis "
Posting Komentar